Leak di Bali

Mengutip dari HDnet.
LEAK

Kata leak sudah mendarah daging di benak masyarakat hindu di Bali atau
asal Bali yang tinggal di perantauan sebab kata-kata ini sangat sering
kita dengar dan membuat bulu kuduk merinding atau hanya sekedar ga
berani keluar malam gara-gara kata "leak" ini. Begitu juga keributan
sering terjadi antar tetangga gara-gara seorang nenek di sebelah rumah
di tuduh bisa ngeleak…ironisnya lagi yang menyebut si A atau B bisa
ngeleak adalah sekelas balian sonteng, dan sebangsanya. Bahkan bayi
menangis tengah malam, yang mungkin kedinginan atau perut kembung yang
tidak di ketahui oleh ibunya, juga tuduhannya pasti "amah leak"
apalagi kalau yang bilang balian sakti, wah…pasti tokcer..
Sedemikian parahkah, atau sangat saktikah leak tersebut, dan kalau
saya tanya kepada pembaca semua pernahkah melihat leak, atau paling
tidak mayat leak…paling yang ada mayat manusia… Apakah hal itu tidak
lebih sebuah anggapan yang perlu di telusuri kebenarannya, sebab arti
kata leak itu sendiripun kita jarang yang tahu… Asumsi kita tentang
leak paling-paling rambut putih dan panjang, gigi bertaring, mata
melotot, dan identik dengan wajah seram.. Hal inilah yang membuat kita
semakin tajam mengkritik leak dengan segala sumpah serapah, atau hanya
sekedar berpaling muka bila ketemu dengan orang yang bisa ngeleak…
Pada dasarnya ilmu leak adalah ilmu kerohanian yang bertujuan untuk
mencari pencerahan lewat aksara suci. Dalam aksara Bali tidak ada yang
disebut dengan leak, yang ada adalah " LIYA, AK yang berarti lina
aksara ( memasukkan dan mengeluarkan kekuatan aksara dalam tubuh
melalui tata cara tertentu). Kekuatan aksara ini disebut panca gni
aksara, siapapun manusia yang mempelajari kerohanian merk apapun
apabila mencapai puncaknya dia pasti akan mengeluarkan cahaya ( aura).
Cahaya ini bisa keluar melalui lima pintu indra tubuh , telinga, mata,
mulut, ubun-ubun, serta kemaluan. Pada umumya cahaya itu keluar lewat
mata dan mulut, sehingga apabila kita melihat orang ngelekas di
kuburan atau tempat sepi, api seolah-olah membakar rambut orang
tersebut.
Pada prinsipnya ilmu leak tidak mempelajari bagaimana cara menyakiti
seseorang, yang di pelajari adalah bagaimana dia mendapatkan sensasi
ketika bermeditasi dalam perenungan aksara tersebut. Ketika sensasi
itu datang, maka orang itu bisa jalan-jalan keluar tubuhnya melalui
ngelekas atau ngerogo sukmo, kata ngelekas artinya kontraksi batin
agar badan astral kita bisa keluar, ini pula alasannya orang ngeleak
apabila sedang mempersiapkan puja batinnya di sebut "angeregep
pengelekasan".
Sampai di sini roh kita bisa jalan-jalan dalam bentuk cahaya yang umum
di sebut "ndihan" bola cahaya melesat dengan cepat. Ndihan ini adalah
bagian dari badan astral manusia, badan ini tidak dibatasi oleh ruang
dan waktu dan di sini pelaku bisa menikmati keindahan malam dalam
dimensi batin yang lain.
Jangan salah… dalam dunia pengeleakan ada kode etiknya, sebab tidak
semua orang bisa melihat ndihan, juga tidak sembarangan berani keluar
dari tubuh kasar kalau tidak ada kepentingan mendesak. Peraturan yang
lain juga ada seperti tidak boleh masuk atau dekat dengan orang mati,
orang ngeleak hanya shopingnya di kuburan ( pemuhunan) apabila ada
mayat baru, anggota leak wajib datang ke kuburan untuk memberikan doa
agar rohnya mendapat tempat yang baik sesuai karmanya, begini bunyi
doanya leak memberikan berkat, "ong, gni brahma anglebur panca maha
butha, anglukat sarining merta, mulihankene kite ring betara guru,
tumitis kita dadi manusia mahutama, ong rang sah, prete namah.."
sambil membawa kelapa gading untuk dipercikkan sebagai tirta.
Nah..di sinilah ada perbedaan pandangan bagi orang awam dikatakan leak
ke kuburan memakan mayat, atau meningkatkan ilmu.

KENAPA HARUS DI KUBURAN…

Paham leak adalah apapun status dirimu menjadi manusia, orang sakti,
sarjana, kaya, miskin, akan berakhir di kuburan. Tradisi sebagian
orang di India tidak ada tempat yang tersuci selain di kuburan, kenapa
demikian di tempat inilah para roh berkumpul dalam pergolakan spirit,
bagi penganut tantric bermeditasi di kuburan di sebut meditasi
"KAVALIKA". Di Bali kuburan dikatakan keramat, karena sering muncul
hal-hal yang meyeramkan, ini disebabkan karena kita jarang membuka
lontar "tatwaning ulun setra" sehingga kita tidak tahu sebenarnya
kuburan adalah tempat yang paling baik untuk bermeditasi dan
memberikan berkat doa. Sang Buda kecapi, Mpu kuturan, Gajah Mada, Diah
Nateng Dirah, Mpu Bradah, semua mendapat pencerahan di kuburan, di
Jawa tradisi ini di sebut " TIRAKAT.
Di Bali ada beberapa daerah yang terkesan lucu mengganggap kuburan
adalah tempat sebel, leteh, ketika ada orang meninggal, atau ngaben,
tidak boleh sembahhyang ke pura karena sebel, padahal.. kalau ngaben
kita juga mengahaturkan panca sembah kepada Hyang Widi di kuburan,
lantas di mana letak beda sebel Pura dan sebel kuburan bagi TUHAN ?
itu hanya awig-awig manusia.
Leak juga mempunyai keterbatasan tergantung dari tingkatan rohani yang
dipelajari, ada tujuh tingkatan leak, leak barak (brahma) ini baru
bisa mengeluarkan cahaya merah api, leak bulan, leak pemamoran, leak
bunga, leak sari, leak cemeng rangdu, leak siwa klakah, leak siwa
klakah inilah yang tertinggi, sebab dari ke tujuh cakranya
mengeluarkan cahaya yang sesuai dengan kehendak batinnya. Setiap
tingkat mempunyai kekuatan tertentu, di sinilah penganut leak sering
kecele, ketika emosinya labil ilmu tersebut bisa membabi buta atau
bumerang bagi dirinya sendiri. Hal inilah membuat rusaknya nama
perguruan, sama halnya seperti pistol salah pakai berbahaya. Makanya
kestabilan emosi sangat penting, dan di sini sang guru sangat ketat
sekali dalam memberikan pelajaran.

BEDA PENESTIAN, PENGIWA, DAN LEAK.

Selama ini leak dijadikan kambing hitam sebagai biang ketakutan serta
sumber penyakit, atau aji ugig bagi sebagian orang. Padahal ada aliran
yang memang spesial mempelajari ilmu hitam disebut "penestian" ilmu
ini memang dirancang bagaimana membikin celaka, sakit, dengan kekuatan
batin hitam ini disebut " PENGERANCAB". Adapun caranya adalah dengan
memancing kesalahan orang lain sehingga emosi, setelah emosi barulah
dia bereaksi, jadi emosi dijadikan pukulan balik bagi penestian.
Dalam ajaran penestian menggunakan ajian-ajian tertentu, seperti aji
gni salembang, aji dungkul, aji sirep, aji penangkeb, aji pengenduh,
aji teluh teranjana, termasuk aji nomoto, he..he.. Aliran ini disebut
"pengiwa' ( tangan kiri) kenapa tangan kiri, sebab setiap menarik
kekuatan selalu memasukan energy dari belahan badan kiri. Sedangkan
ilmu leak dari tangan kanan, makanya disebut penengen ( tangan kanan).
Pengwia banyak menggunakan rajah-rajah ( tulisan mistik) juga dia
pintar membuat sakit dari jarak jauh, dan dijamin tidak bisa dirontgen
dan di lab, dan yang paling canggih adalah cetik ( racun mistik). Dan
aliran ini bertentangan dengan pengeleakan, apabila perang beginilah
bunyi mantranya, "ong siwa gandu angimpus leak, siwa sumedang anundung
leak, mapan aku mapawakan segara gni..bla..bla…".
Jadi kesimpulannya adalah leak tidak perlu di takuti, tidak ada leak
yang menyakiti, takutlah terhadap pikiran picik, dengki, sombong, pada
diri kita sebab itu sumber pengiwa dalam tubuh kita. Bila tidak
diantisipasi tekanan darah jadi naik, dan penyakit tiga S akan kita
dapat, Stres, Stroke, Setra. Pada hakekatnya tidak ada ilmu putih dan
hitam semua itu hati yang bicara, boleh jadi dasar ilmu yang di anut
hitam, namun digunakan untuk kebaikan, dan sangat tercela dasar ilmu
putih kita gunakan untuk kejahatan. Sama halnya seperti hipnotis, bagi
psikiater ilmu ini untuk penyembuhan, tapi bagi penjahat ilmu ini
untuk mengelabui serta menipu seseorang, tinggal kebijaksanaan kita
yang berperan. Pintar, sakti, penting namun..ada yang lebih penting
adalah kebijaksanaan akan membawa kita berpikir luas, dari pada
mengumpat serta takut pada leak yang belum tentu kita ketemu tiap
hari.

Sebelum seorang belajar ilmu leak terlebih dahulu harus diketahui
otonan orang tersebut ( hari lahir versi Bali) hal ini sangat penting,
karena kwalitas dari ilmu yang dianut bisa di ketahui dari otonanya,
satu contoh apabila murid mempunyai otonan SUKRA PON MEDANGSIA berarti
dewanya adalah Brahma, otomatis karakter orang tersebut cendrung
emosional dalam hal apapun, dan
digandrungi perempuan, nah..sang guru harus hati-hati memberikan
pelajaran ini kalau tidak murid akan celaka oleh ilmu tersebut.

Setelah diketahui barulah proses belajar di mulai, pertama-tama murid
harus mewinten Brahma widya, dalam bahasa lontar NGERANGSUKAN
KAWISESAN, dan hari baik pun tentunya dipilih oleh sang GURU.Tahap
dasar murid diperkenalkan dengan AKSARA WAYAH atau MODRE, dalam hal
ini
tidak bisa dieja aksara tersebut BAKU !!! Selajutnya murid diRajah
seluruh tubuh dari atas sampe bawah...oleh sang guru, hal ini di
lakukan di KUBURAN pada saat kajeng kliwon nyitan.

SUMPAH...

Selesai dari proses ini barulah sang murid sah diajarkan oleh sang
guru, ada 5 sumpah

yang dilakukan di kuburan :
1 hormat dan taat dengan ajaran yang di berikan oleh guru
2 Selalu melakukan ajapa-ajapa dan menyembah SIWA Dan DURGA dalam
bentuk ilmu kawisesan,
3 tidak boleh pamer kalau tidak kepepet, selalu menjalankan darma,
4 tidak boleh makan daging kaki empat, tidak boleh bersetubuh ( zina)
5 tidak boleh menyakiti atau dengan carapapun melalui ilmu yang kita

pelajari...

Mungkin karena peraturan no 4 ini sangat ditakuti akhirnya kebanyakan
ilmu ini di pelajari oleh perempuan, sebab perempuan lebih kuat
menahan nafsu birahi dari laki-laki. Di Bali yang namanya Rangda
selalu indentik dengan wajah seram, tapi di jawa di sebut RONDO
berarti janda, inilah alasanya kenapa dahulu para janda lebih
menguasai ilmu pengeleakan ini dari pada laki-laki, dikarenakan wanita
lebih kuat nahan nafsu... Pada dasarnya kalau boleh

saya katakan ilmu ini berasal dari tanah Jawa, campuran aliran SIWA
dan BUDHA, yang di sebut dengan BAJRAYANA.

TINGKATAN PELAJARAN...

Tingkat satu kita diajari bagaimana mengendalikan pernafasan, di bali dan
bahasa lontar di sebut MEKEK ANGKIHAN, atau PRANAYAMA.

Tingkat dua kita diajarkan VISUALISASI,
dalam ajaran ini di sebut " NINGGALIN SANGHYANG MENGET"

Tingkat tiga kita diajar bagaimana kita
melindungi diri dengan tingkah laku yang halus serta tanpa emosi dan
dendam, di ajaran ini di sebut "PENGRAKSA JIWA.

Tingkat empat kita di ajar kombinasi antara
gerak pikiran dengan gerak tubuh, dalam bahasa yoga di sebut MUDRA,
karena mudra ini berupa tarian jiwa akhirnya orang yang melihat atau
yang nonton di bilang " NENGKLENG ( berdiri dengan kaki satu ).

Mudra yang kita pelajari persis seperti tarian siwa nata raja.

Tingkat empat barulah kita diajar MEDITASI,
dalam ajaran pengeleakan disebut " NGEREGEP, yaitu duduk bersila tangan
disilangkan di depan dada sambil mengatur pernafasan sehingga pikiran kita
tenang...atau ngereh, dan ngelekas..

Tingakat lima kita di ajarkan bagaimana
melepas roh ( MULIH SANGHYANG ATMA RING BAYU SANDA IDEP ) melalui
kekluatan pikiran dan batin dalam bahasa sekarang disebut LEVITASI,
berada di luar badan. Pada saat levitasi kita memang melihat badan
kita terbujur kaku tanpa daya namun kesadaran kita sudah pindah ke
badan halus, dan di sinilah orang disebut berhasil dalam ilmu leak
tersebut, namun..ini cukup berbahaya kalau tidak waspada dan kuat iman
serta mental kita akan keliru, bahkan kita bisa tersesat di alam gaib.
Makanya kalau sampai tersesat dan lama bisa mati, ini disebut mati
suri, maka begawadgita benar sekali, ( apapun yang kamu ingat pada
saat kematian ke sanalah kamu sampai...dan apapun yang kamu pikirkan
begitulah jadinya )

Tentu dalam pelajaran ini sudah pasti dibutuhkan ketekunan, puasa,
berbuat baik, sebab ilmu ini tidak akan berhasil bilamana dalam
pikiran menyimpan perasaan dendam, apalagi kita belajar ilmu ini untuk
tujuan tidak baik saya yakin tidak akan mencapai tujuannya. Kendati
demikian godaan selalu
akan datang seperti, nafsu sek meningkat, ini alasanya kenapa tidak
boleh makan daging kaki empat, dan kita diajurkan tidur di atas jam 12
malam agar konisi agak lemah sehingga nafsu sek berkurang..kata guru
saya kalau ada orang mempelajari leak tidur sore-sore disebut LEAK
SANJE didoktrin,
padahal menurut saya agar kondisi agak lemah saja. Dan tengah malam
tepat jam 12 kita diwajibkan untuk meditasi sambil mencoba melepas
roh, tapi di ajurkan yang deket-deket dulu, jangan coba-coba shoping
ke MONAS dari BALI...he,he.. yach...paling-paling ke parit, sawah,
atau ke sungai,..

Celakanya apabila kita melepas ROH pas lewat di rumah tetangga yang sedang
mempunyai BAYI otomatis bayi tersebut pasti terbangun dan menagis
teriak-teriak, hal ini disebabkan frekwensi bayi sama seperti kita.
sebab bayi masih peka banget. Bayi tersebut tidak takut cuma kaget aja
ada SEPLETERAN yang lewat, kayak handphone adu signal n
blenggg...inilah yang dikatakan
sama orang awam bahwa bayi itu di " AMAH LEAK" padahal tidak. Maka
dari itu dalam dunia leak, ada aturan dilarang keras untuk lewat atau
berada di keluraga yang mempunyai bayi untuk melepas ROH..( ngelekas,
ngereh, ). Nah...bagi yang jahil tidak tertutup kemungkinan melepas
roh dan mondar mandir di depan rumah orang yang punya bayi, ini yang
sering terjadi di BALI, sehingga leak namanya rusak banget dan di
tuduh nyakitin. Apalagi ada orang
sakit keras, kita iseng lewat atau sekedar jenguk melalui ROH sudah
dipastikan orang tersebut kaget dan bisa jadi denyut jantung berhenti,
alhasil MATI inilah hal-hal yang oleh orang awam di katakan bahwa leak
itu jahat...makanya sang balian yang bijak akan memagari rumah orang
sakit atau yang punya
bayi itu dengan aksara tertentu, yang artinya sebagai simbul PARA
PENGANUT LEAK DILARANG MASUK !!!

Apabila ini di langgar perang atara leak dan balian pun terjadi
masalah kalah dan menang tergantung sapa yang mumpuni, disini tidak
lagi berbicara dari fakultas mana, atau universitas mana tapi sudah
PERANG...KAWISESAN>>>
Nah inilah yang sering terjadi di Bali yang di sebut dengan SIAT
PETENG, pada umumnya dari pihak leak yang sering kalah, sebab leak
tidak mempelajari ilmu
menyerang..namun ilmu bertahan, sedangkan balian bisa saja ngiwa
tengen, positif negatif..udah pasti dia yang menang, nyakitin bisa,
ngobati juga bisa, ini yang di sebut balian ngiwa tengen...

Pada umumnya, penganut ilmu leak ( ngisinin jengah) ..terpacing emosi, inilah
kelemahanya apabila itu terjadi sudah dipastikan ilmu hitam yang
menang sebab emosi adalah makanan ilmu hitam... Kalau penganut ilmu
leak memegang teguh janjinya dia tidak akan berontak bilamana
terpancing emosinya, malah dia mendoakan dan memaafkan sudah pasti dia
yang menang..sebab itulah
dasar ilmu leak tersebut, sabar dan darma untuk mencapai tujuan.

SANGKEPAN LEAK....

Kata ini juga sering kita denger sehingga timbul pertanyaan apakah
LEAK ada rapatnya, atau REUNI, serta bagi ibu-ibu ARISAN LEAK, TEMPEK
INI, DAN ITU, he,he,hahhha.. Yang bener adalah dalam dunia leak sama
seperti perkumpulan spiritual, pada hari-hari tertentu pada umumnya
KAJENG KLIWON, kaum leak mengadakan puja bakti bersama memuja SIWA,
DURGA, BERAWI, biasanya di pura dalem atau di Kuburan, Prajapti..dalam
bentuk NDIHAN, bukan kera, anjing, dan lain-lain.

Saya tekankan lagi sekali ilmu leak bukan ilmu merubah wujud, jadi
kalu ada yang bilang melihat KERA, PITIK BEGIL dan lain-lain itu yang
melihat kena sihir,
akibat biasa nonton PERCAYA GA PERCAYA, atau UJI NYALI... jadi kata
sangkepan leak bisa dibenarkan namun..sesungguhnya bukan rapat tapi
puja bakti, hanya itu !!! dan hal ini sekarang sudah langka
baget..sebab para leak udah pindah ke kota semua he..he..apalagi
sekarang banyak LEAK
MATAH...he,he, berbuat jahat mengatasnakaman kebenaran tuk mencapai
tujuan

KEKUATAN LEAK TERLETAK PADA SIHIRNYA...

Baru-baru ini saya dishoting oleh stasiun TV Saswta Jakarta , dan maaf
saya tidak sebutkan, sebagai uji coba bisa ga di shot oleh kamera.
Saya tahu beberapa orang yang mencela serta apriori dengan ilmu leak,
terutama kru TV tersebut, di sinilah kelemahan orang tersebut bagi
saya...lalu saya suruh menatap mata saya, dan baca
mantra..abrakedabra...tiga kru TV lari..sambil menjerit...katanya dia
melihat saya kayak patung Rangda, yang kebetulan
sebelum shoting saya ajak ke pasar SUKAWATI untuk liat-liat
patung-patung meyeramkan itu...he,he he..sedangkan ada lagi 3 orang
yang saya tahu imannya cukup bagus, dia melihat saya biasa-biasa
aja....

Makanya tidak gampang NGELEAKIN ORANG, apalagi orang tersebut kuat
iman, rajin meditasi, berdoa, sampe berbuih pun mulut kita komat-kamit
baca mantra, gak bisa bikin takut, paling-paling diledekin, kok tidak
berubah....he he he he..

Makanya cobalah SEMETON tanya dan kumpulkan 10 orang pernahkah
mendengar leak..jawbnya PERNAHHHHHHH...pernakah melihat
leak..TIDAKKKKKKKK...tidak setiap orang mampu melihat leak dan tidak
setiap leak berkuasa atas diri orang lain.

DASA AKSARA BUKAN DASAR ILMU LEAK...

Pernah mendengar dasa aksara atau yang umum di jabarkan sebagai
berikut, SANG, BANG, TANG, ANG, ING, NANG, MANG, SING, WANG, YANG.
ilmu ini adalah dasar dari sepuluh prana atau DASA BAYU.. dasa aksara
ini mempunyai arti memuliakan dewa SIWA, seperti SAGORA, BAMADEWA,
TATPURUSHA..dan selanjutnya. Dasa aksara ini murni dibawa oleh aliran
SIWA
SHIDANTA dan bagian untuk mencapai pencerahan batin melalui aksara
tersebut, hasilnya hampir mirip sama-sama mengeluarkan CAHAYA namun
tidak spesifik..Sedangkan PANCA GNI WIJAKSARA, sangat spesifik sekali,
SAYANG...SEMETON..saya tidak berani katakan sebab ini bagian dari
sumpah saya...untuk tidak mengatakan hal ini, kecuali semeton mau
belajar...he,he...

Dasa aksara lebih banyak akan mengakses kedunia kerohanian bukan
KEWISESAN(KEBIJAKSANAAN) ...sehingga dasa akasara ini akan mencapai
puncaknya apabila seseorang memurnikan batinya melalui dasa yama
brata, dan ini murni ilmu krohanian...

Jadi demikian semeton yang bisa saya sampaikan, mudah mudahan tulisan
ini menambah wawasan di bidang ilmu leak sehingga besok-besok kita
tidak MILU_MILU TUWUNG mengatakan LEAK itu jahat..atau tanpa tahu
sebabnya kita getok KULKUL supaya banjar datang tuk menggerebeg orang
yang di katakan bisa NGELEAK. Seperti kata semeton juga, YA SAKTI SANG
SAJANA DARMA RAKSAKA, orang yang bijaksana pasti berpegang teguh pada
DARMA, dan orang yang berpegang darma sudah pasti bijaksana.

Orang yang sakti belum tentu suci hatinya, namun orang yang suci sudah
pasti SAKTI tingkah lakunya, jaman sekarang sulit membedakan mana yang
benar dan mana yang tidak benar, kecuali bertanya pada kedalaman hati
kita masing-masing... sebuah lentera akan padam apinya, apabila
minyaknya megering, namun jangan pernah padamkan api rohani n
kebersamaan melalui persahabatan...

8 Comments

  1. Arie said,

    April 13, 2007 at 2:10 pm

    Me copy paste juga ya …. tks b4 ^ _ ^

  2. yudi said,

    September 8, 2007 at 4:03 pm

    thank”s atas uraiannya pak sekarang pengetahuan jadi nambah berkat informasi yang bapak berikan

  3. kadek said,

    May 6, 2008 at 5:20 pm

    berdasarkan uraian bapak diatas, bapak menunjukkan bahwa bapak mampu ngeleak, nah, sekarang bapak bisa gak ngelakin teroris bom bali I, II?

  4. ROBY said,

    December 22, 2008 at 3:53 pm

    leak!!! hiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii ngak takut heeeeeeeeeeeeeee

  5. Eka S said,

    December 24, 2008 at 11:13 pm

    ternyata leak itu bermacam-macam! ada yang putih, hitam, dan abu-abu, jika kita lihat dari segi perolehan dan penggunaannya! benar ga Pak? Leak adalah anugrah, ya kan Pak? tapi kenapa orang-orang belajar ngeleak untuk sad ripu-nya? sebagai contoh nyakitin orang lain? saya harap Bapak bisa memberikan wawasan melalui diskusi panel dan sejenisnya untuk manusia yang bisa ngeleak. Pasti Seru! dan satu pertanyaan saya, Kenapa wujud energi seperti itu disebut leak? Terimakasih.

  6. Ngurah-Panji,Munduk wali said,

    June 2, 2009 at 11:42 am

    Pak…Leak Bali sebaiknya dipertahankan agar tidak punah, karena itu merupakan warisan leluhur. Akan lebih baik lagi kalo bisa nantinya dipertunjukkan didepan umum seperti halnya tarian – tarian yang lain.hal ini juga akan menepis anggapan bahwa leak itu jahat.dan nantinya pertunjukan leak bisa menjadi tujuan wisata dalam hal budaya bali………

  7. dewa adnyana said,

    June 24, 2010 at 8:56 pm

    pak saya ingin blajar penestian, tp saya belum tau apa batin saya cukup kuat untuk menjadi orang baik atau saya akan terjerumus ke lubang hitam.

  8. purnama yasa said,

    September 4, 2011 at 2:07 pm

    tulisannya harus lebih besar dikit biar enak dibaca


Leave a comment